Friday, July 29, 2011

this is how i get here

"terus, abis lulus nanti, kamu mau kerja dimana?"
"aduh, mita gamau kerja di Jakarta bu..kayanya ga kantoran juga deh..hmm..kasih mita waktu satu taun.."
"buat apa?"
"buat ngelakuin hal-hal yang mita suka, bu..buat jalan-jalan, buat motret, buat nulis, buat belajar hal baru..mbatik misalnya! mita kan bisa ke Solo ke tempat Tante Rusi terus belajar mbatik, bu! *bercerita sambil melihat ke atas dan berbinar tersenyum senyum* Mita juga mau ke Jogja bu!"
"heeeehh..jangan keasikan kamu..jangan lupa.."
"lupa apa? lupa kerja terus dapet gaji terus dapet duit?"
"iya itu juga, tapi bukan itu..kamu jangan keasikan. kamu harus nikah nanti.."
"..." *sfx: JEGERRRRR!*

itulah penggalan percakapan saya dan ibu saya di tengah jalan tol Simatupang menuju pulang ke rumah di tahun 2009 pertengahan, saat saya baru saja laporan selesai sidang.

m e n i k a h

sungguh hal itu tidak berkelebat sedikitpun saat saya melihat keatas sambil bercerita, berangan angan.
saat itu saya sedang skeptis sekali sama yang namanya laki-laki, pun hubungan yang namanya pacaran. cih. sungguh saya berontak setengah mati melawan kehendak hati yang kodratnya suka mencari partner berbagi.
saat itu, saya pikir pacaran itu sebuah ke sia-sia an yang ruginya jauuuhh lebih banyak dari manfaatnya. dan saat itu tidak ada seorang lelaki pun yang saya tau punya definisi pacaran yang sesuai dengan definisi saya memaknai pacaran.

{Pacaran: Proses Perkenalan dan Pencocokan untuk M E N I K A H}
amanda mita, 2008

kebanyakan dari mereka memanfaatkan term pacaran untuk bersenang-senang tanpa sempat memikirkan tujuan esensial nya: penjajakan untuk mencari orang yang akan ditanggungjawabi nanti.
tanggung jawab, uh, such a heavy words for them. komitmen, APALAGI. cih.
maka dari itu, mengira tidak ada laki-laki yang se-visi dengan saya, saya meloncat angan-angan menikah. "masih jauh lah!" pikir saya.

sejak 2007/2008 saya cynical.

SEBETULNYA di tahun 2008 itu juga, saya bertemu dengan seonggok makhluk yang satu visi definisi dengan saya membaca term pacaran itu. tapi pelan-pelan dia masuk dan membuat saya mempertanyakan kesungguhan hati saya untuk tidak pacaran -mencari partner berbagi cerita- dengan cara paling menyenangkan sekaligus menyebalkan sedunia.
cerita bertemu nya pun sungguh tidak biasa dan sungguh akan terkenang sampai kapanpun, saya pikir.
sampai kemudian kami lambat laun menjauh untuk satu dan beberapa alasan.

kembali ke tahun 2009, di tengah jalan tol simatupang, perbincangan saya dan ibu.

saya cuma nyengir.
dan detik selanjutnya yang saya ingat, saya bilang, "Bu, mita takut ga ketemu sama jodohnya mita deh..", sambil mimbik-mimbik. ditanggapi dengan senyum ibu yang menenangkan hati saya. everything's gonna be okay according to her, cause i got her whose pray for my happiness every single breath she take.
i do really really love her.

long story short,
terimakasih ya Allah, manusia tidak selalu tau apa yang akan terjadi padanya, apa yang menunggunya di belokan ujung jalan. sehingga menjadikan hidup yang saya jalani ini menjadi kian seruuuu, layaknya petualangan :D

di penghujung tahun itu, si seonggok makhluk yang sempat datang sebelumnya itu, tiba-tiba saja muncul lagi dimanapun saya berada, terlibat dalam setiap kegiatan saya, aktif menanyakan pendapat saya tentang banyak hal.

awalnya, saya sempat jaga jarak, tapi tidak bisa bohong pada diri sendiri, dia memang partner ngobrol ngalor ngidul dan berbagi cerita paling top yang pernah saya punya.
dari mulai diskusi tentang bagaimana pacaran itu seharusnya, apa itu pacaran, apa itu feminis menurut saya, apa definisi cinta, membedah apa itu "Cold Reading", sampai membahas seru film-film tim burton dan iklan MTV "Jamie Si Anak Nakal"..sampai membagi visi dan cita-cita kami masing-masing ke depan.

dari mulai ngajarin baca Iqra, sampe ngeracunin baca komik One Piece.

dari mulai A sampai Z.

dari mulai pangkal, sampai mana ujungnya blum tau..

"dan tidak ada satu pun abadi di dunia ini, tidak juga berlian"
"dan perasaan itu bentuknya cair, perasaan itu fluida yang mudah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, mengikuti wadahnya, dan mudah merembes kemanamana"

semenjak kejadian-kejadian yang pernah lewat di keseharian saya di awal-awal tahun 2008, saya tidak terbiasa mengumbar cerita pribadi saya dengan enteng. tapi pengalaman yang satu ini sungguh ingin saya bagi ke semua orang, terutama teman-teman tersayang saya yang selalu menjadi sumber kekuatan dan keberuntungan saya :]

bahwa di penghujung tahun itu partner diskusi dan teman bercerita saya datang.
dan di awal tahun berikutnya ia meminta saya tinggal menjadi pertner sepanjang hidupnya, dan meminta izin untuk bisa menjadi tempat saya membagikan cerita-cerita saya sepanjang hidup saya.
meminta saya untuk membulatkan tekad dan menyatukan visi.

"Mita, dalam hidup..orang itu harus apa ya?"
"mmhh..harus makan?"
"bukaaaannn.."
"harus minuuumm.."
"bukaaaann..yang lebih esensial lagi.."
"harus pipis sama eek.."
"bukaaaaannn yang cuma sekaliii..seumur hidup.."
"mmhhh..." *mengerutkan alis sambil deg deg an juga*
"harus nikaaaaaahhh.."
"ooo..." *manggut manggut tapi makin deg deg an, muka udah merah kaya udang rebus bumbu tomat*

"mitah!"
"ya?" *deg deg deg deg, tolong berenti buat saya skipping heartbeat..errr..jangan dehh..eh, berenti deh, ehh, jangan deh, eh, aduhh*
"mau ga..kaloo.."
"..."
"kalo kita, gw dan lo, tahun ini, mengikhtiarkan untuk menikah?"

yang terjadi selanjutnya adalah mimik-mimik aneh yang keluar dari muka saya yang dari dulu emang punya kesulitan kontrol bengeut (muka, bahasa sunda)
sedikit bingung, juga malu, juga gatau mesti ngapain, tapi senang dan flattered..dan kemudian menggut pelan-pelan..lalu tersenyum, saya berkata,

"ini aneeeeeehhh..awkwaaaaarrrrdddd!"

lalu kami berdua tertawa.
itu awal tahun 2010.

dan proses untuk menikah itu ternyata tidak semudah seperti yang terlihat di serial "Friends"
dan proses menikah itu, terutama di Indonesia,
terutama dengan keluarga yang besar,
ternyata adventurous level nya cukup advanced.

banyak hal kami pelajari satu tahun itu.
banyak pengalaman saya dapat di tahun itu.
banyak keberuntungan dan anugrah saya peroleh setahun itu.

kesempatan untuk ke Jogja,
bertemu lingkungan baru, pengalaman baru, teman-teman baru,
kesempatan yang menjawab salah satu passion saya.

hal yang sama terjadi padanya: kesempatan merasakan membajak laut :] dan mewujudkan mimpi-mimpi lain yang ia punya untuk hidupnya.

tentu..
masalah pun ada datang satu paket dengan kebahagiaan,
keraguan timbul, membuat saya banyak sekali mempertanyakan pilihan-pilihan yang saya buat dan membuat saya khawatir.

termasuk "drama" keraguan yang memuncak dan meledak di hari saat saya berulangtahun.
ha ha. but it's just a drama. i'm such a drama queen. still, both of us thanking for that drama.

karena banyak kerikil itu, kemampuan kami untuk berkomunikasi dan saling memahami satu sama lain dengan otomatis juga ter-upgrade.

Juni 2011, Saska dan keluarganya datang melamar saya.

and i'm about to marrying someone.
and we're about to getting married.
:]

This is how it works

You're young until you're not

You love until you don't

You try until you can't

You laugh until you cry

You cry until you laugh

And everyone must breathe

Until their dying breath


No, this is how it works

You peer inside yourself

You take the things you like

And try to love the things you took

And then you take that love you made

And stick it into some

Someone else's heart

Pumping someone else's blood

And walking arm in arm

You hope it don't get harmed

But even if it does

You'll just do it all again


-On the Radio, Regina Spektor



lama tak sua

sudah lama semenjak saya rutin bercerita lewat blog.
banyak hal terjadi dan lewat, khaha.
tidak bisa bilang semuanya seru dan menyenangkan, beberapa sungguh membuat saya numb beberapa hari karena overload beban pikiran, tapi tentu saja semua itu pilihan yang dengan sadar saya ambil: untuk pusing mikir, untuk repot :p

diantara nya:
acara liburan
Komunitas Sahabat Kota; "Legenda Hutan Kareumbi" yang walau persiapannya tidak mudah diselipkan diantara jadwal padat dan lebih dari 1 deadline kerja, hasilnya cukup menyenangkan walau belum cukup memuaskan, dilihat dari sudut pandang internal saya sebagai panitia penyelenggara :p
tapi senang rasanya melihat adik-adik partisipan senang, terkesan, dan bersemangat.
tulisan dari Mas Andy sangat membuat semua lelah persiapan menjadi tidak ada apa-apa nya :']

kemudian perkejaan saya sebagai Project Officer di kegiatan TRANSIT Selasar Sunaryo Art Space juga berhasil saya selesaikan :D
selama tiga bulan saya berproses bersama 3 seniman yang masing-masing berasal dari Malang, Jogja, dan Bandung yang residen di Selasar Sunaryo, juga 3 teman diskusi kekaryaan mereka; *angkat topi dan senyum kagum dan hormat* mas Gatot Pudjiarto, Made Wiguna Valasara, Rudayat, pak Sunaryo, pak Hendro Wiyanto, dan mas Agung Hujatnikajenong. tidak lupa mba Conny Rosmawati, mba Diah Handayani, Maksi, Chabib Duta Hapsoro, ibu Yanni, siapa lagi ya..euh, berasa lembar thanks to di album musik..well, intinya, saya senang dan alhamdulillah sekali. selama 3 bulan itu tidak hanya para seniman, saya pun bertambah ilmu banyak :}

disela-sela itu juga load kerja Riset Indie semakin merongrong. kalau Riset Indie adalah manusia, dia adalah manusia yang posesif :P ha ha ha. but still, i'm enjoying the hectic-ness it caused :] karena Riset Indie lah saya berangkat je Jogja selama dua hari satu malam. senang karena bisa bertemu dan berbincang banyak hal dengan kru Kelas Pagi Yogyakarta (aduh, mendadak inget kerjaan-tertunda-tunda Riset Indie..heuh..ha ha) juga mba Nuning dari Kunci Cultural Studies. dan tentu sajaaaa..TEMAN TEMAN TERSAYANG! ada mba Ria, mas Iwan, mas Octo, mas Grewo, mas Mamad, Pingkan, mas Vindra, Benny, Wulang (Wulang lagi pameran lhoooooo :D), Budi, Aul, Mira+Dito (Dito juga pameran lhooooo :D), dan tentu saja PASAR BERINGHARJO sodara sodaraaaa :D
dan tentu saja di sela-sela sibuk itu saya masih diberi banyak anugrah luar biasa :} ikhihihihi.
highlight nya akan saya share di postingan terpisah.

tapi salah satu ter-tidak-update-nya saya menulis adalah karena saya kehilangan sahabat keseharian saya, kodi. kodi adalah kamera kodak LS-Share pocket yang selalu menemani saya dari 2004 sampai 2009akhir/2010awal :[
sungguh rasanya timpang sekali..baru berasa waktu dia sudah tidak menghuni tas sehari-hari saya lagi :'[

kesimpulan:
i'm desperately need a camera :[ a good one please (khehehehehehe)

di pasar beringharjo saya menemukan 2 buah kebaya yang cihuyy-sekali-too-bad-to-be-missed :D

salah satu kebaya yang saya dapet di pasar beringharjo,
di pameran foto nya Dito di Lir Shop :]

Saturday, July 9, 2011

matahari

Matahari senja, menuju terbenam ia berkilau
Begitu jingga menyala, hingga luntur
Begitu cantik anggun, namun silau
Seorang diri, didalamnya ia terpekur

Bagaikan kuning telur
Di dadar hancur
Di pecah lebur
Di makan gembur


Tol cipularang bandung-jakarta
Sabtu, 9 Juli 2011
5.30 senja

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...