Monday, April 11, 2011

atas nama

manusia memberi nama,
pada segala,
untuk mengenal semesta.

tapi saat semesta itu datang membuka dirinya,
maka nama,
menjadi tidak penting ada.

seperti bahasa,
yang diciptakan untuk menggambarkan rasa,
berusaha mengungkap setiap rasa.

tetapi rasa yang sebenar-benarnya,
saat ia datang dan terasa
maka bahasa menjadi terbatas untuk kemudian bisa menggambarkannya.

***

lucu ya,
untuk berusaha mengerti sesuatu yang besar dan maha,
manusia menyederhanakan segala sesuatu dengan susah payah,
karena mereka pikir semesta ini rumit.
namun saat semua penyederhanaan yang rumit itu disepakati setelah sekian lama,
dan saat semesta terungkap,
manusia tetap tidak bisa menggambarkannya, walau bisa dirasakannya.

tidak untuk diteorikan,
tapi untuk dirasakan.

tidak untuk diperdebatkan,
tapi untuk dipahami.

semesta itu sebongkah rasa.

No comments:

Post a Comment

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...