Monday, March 8, 2010

menjadi ikan asin itu sepertinya banyak pahalanya, ya!

saya berpikir,
sepertinya menjadi seekor ikan asin banyak pahalanya deh!
kenapa?

siang ini saya makan siang dengan menu: Urap!
ya. urap.
Urap buatan Mba Jeni, yang masakannya sering membuat "pendemo-pendemo" di perut saya meronta berhasrat mengunyah.

ya. urap.
isinya rebusan daun kenikir, rebusan daun singkong, rebusan toge, rebusan kacang panjang, dan kelapa parut yang sedikit pedas sudah dibumbui -yang enaknya pol!
belum lagi sambal buatan Mba Jeni.
subhanallah.
satu lagi, rebusan tahu.

langsung saya ambil nasi, mengambil dan meracik urap secukupnya, tidak ketinggalan tahu rebus plus kuah opor sedikitt.

nyam nyam nyam nyam nyam.
hmmm..
komat kamit mulut saya mengunyah.
enak sekali deh.
percaya kata saya,
e n a k s e k a l i d e h

tapi..
ada yang kurang..
saya mengintai, masih terdapat beberapa potong kecil ikan asin di toples, di salah satu sisi meja makan.
saya comot satu dua.
Emhh..

emhhh!

ya ampun.
tidak terdeskripsikan dengan kata-kata.
cuma keluar satu kata,
Alhamdulillah!

ikan asin, final touch yang..
yang..
hmm, bagaimana ya membahasakannya?
yang..
e n a k s e k a l i d e h

bless u, ikan asin.

3 comments:

  1. khihihihihihi betul lhooo, ikan asin itu DAHSYAT :D
    mba Nina salam kenal ya! :] terimakasih mau mengintip dan mencolek saya disini :D

    ReplyDelete
  2. eh iya, kenalannya telat banget.
    numpang maen, saya nina, temennya danti ^^

    ReplyDelete

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...